Bangsa yang gugup
Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki lebih dari 210 juta penduduk, 1700 pulau, dari sabang sampai merauke, dari pulau rote sampai mianggas. Itulah semua merupakan kebesaran dari bangsa indonesia ini. Kalu kita lihat sejarah bangsa indonesia pada awalnya pada waktu kerajaan mataram ada patih gadjahmada yang berambisi ingin menyatukan seluruh nusantara melalui sumpah palapa.
Sungguh besar bangsa ini kalau kita lihat dari seluruh aspek peninggalan yang bisa kita lihat saat ini. Namun ada sedikit banyak hal yang membuat kita semakin menundukkan kepala kita, karena malu terhadap bangsa yang ada di luar sana, terutama bangsa-bangsa tetangga. Negara tetangga malaysia merupakan contoh negara yang mau belajar dan tidak malu untuk belajar, mempunyai mental yang kuat. Jika kita bandingkan dengan bangsa indonesia, kita tentunya sudah jauh meninggalkan negara-negara sasean. Hal itu tentunya tidak mungkin karena kita memiliki segalanya, mulai dari sumber daya alam yang sangat luas dan sangat mencukupi sampai belasan tahun mendatang.
Kalu kita melihat kondisi bahan tambang yang kita punya tentunya akan mendatangkan banyak rupiah, sehingga kita bisa membangun negeri ini tanpa adanya bantuan dari negara lain. Kita semua tahu kita hanya punya alamnya saja dan pekerja bawahannya saja, namun kalu kita lihat pimpinan dan staff direksi tentunya bukan orang indonesia tapi orang asing. Orang indonesia hany dijadikan kacung yang mau dan mampu hanya kesana kemari dan disuruh saja tanpa bisa menyuruh maupun memmerintah.
Cobalah kalau kita mau belajar dari alaysia. Pada jaman era 70 an bangsa malaysia dengan terang-terngan meminta kepada pemerintahan bangsa indonesia untuk meminta guru dari indonesia. Mereka tahu sumberdaya manusia pada saat itu masih dapat diperhitungkan. Namun apa yang dilakukan oleh pemerintah malaysia, mereka semakin menguasai ilmu penegtahuan yang sebelumnya masih dikuasai kita, namun dengan perlahan mereka menghambil semua ilmu yang dimilki orang indonesia. Mulai dari tingkat TK sanmpai PT. semua ilmu sudah terserap, saatnya mereka mulai melepas pengaruhnya dari kita dengan mengembalikan guru-guru yang kurang produktif untuk dikembalikan di indonesia. Mereka hanya menghargai orang –orang yang mau bekerja dan mempunyai mental baja. Malaysia mulai mengibarkan bendaranya dengan melakukan eksploitasi minyaknya, walaupun sampai ke engagara kita.
Malaysia yang dulunya hany negara kecil sekarang menjelma menjadi negara yang sudah diperhitungakan di dunia. Banyak perusahaan besar yang mendunia yang mualai menguasai dunia perbangkan, dunia ekonomi, dunia olahraga, sampai dunia politik. Negara malysia tetap menjadi mempunyai mental yang
Jiak kita bandingkan dengan negara indonesia sekarang saat ini tentunya jauh. Banyak dari saudara kita yang bekerja di negeri jiran sana yang bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah tangga.
Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki lebih dari 210 juta penduduk, 1700 pulau, dari sabang sampai merauke, dari pulau rote sampai mianggas. Itulah semua merupakan kebesaran dari bangsa indonesia ini. Kalu kita lihat sejarah bangsa indonesia pada awalnya pada waktu kerajaan mataram ada patih gadjahmada yang berambisi ingin menyatukan seluruh nusantara melalui sumpah palapa.
Sungguh besar bangsa ini kalau kita lihat dari seluruh aspek peninggalan yang bisa kita lihat saat ini. Namun ada sedikit banyak hal yang membuat kita semakin menundukkan kepala kita, karena malu terhadap bangsa yang ada di luar sana, terutama bangsa-bangsa tetangga. Negara tetangga malaysia merupakan contoh negara yang mau belajar dan tidak malu untuk belajar, mempunyai mental yang kuat. Jika kita bandingkan dengan bangsa indonesia, kita tentunya sudah jauh meninggalkan negara-negara sasean. Hal itu tentunya tidak mungkin karena kita memiliki segalanya, mulai dari sumber daya alam yang sangat luas dan sangat mencukupi sampai belasan tahun mendatang.
Kalu kita melihat kondisi bahan tambang yang kita punya tentunya akan mendatangkan banyak rupiah, sehingga kita bisa membangun negeri ini tanpa adanya bantuan dari negara lain. Kita semua tahu kita hanya punya alamnya saja dan pekerja bawahannya saja, namun kalu kita lihat pimpinan dan staff direksi tentunya bukan orang indonesia tapi orang asing. Orang indonesia hany dijadikan kacung yang mau dan mampu hanya kesana kemari dan disuruh saja tanpa bisa menyuruh maupun memmerintah.
Cobalah kalau kita mau belajar dari alaysia. Pada jaman era 70 an bangsa malaysia dengan terang-terngan meminta kepada pemerintahan bangsa indonesia untuk meminta guru dari indonesia. Mereka tahu sumberdaya manusia pada saat itu masih dapat diperhitungkan. Namun apa yang dilakukan oleh pemerintah malaysia, mereka semakin menguasai ilmu penegtahuan yang sebelumnya masih dikuasai kita, namun dengan perlahan mereka menghambil semua ilmu yang dimilki orang indonesia. Mulai dari tingkat TK sanmpai PT. semua ilmu sudah terserap, saatnya mereka mulai melepas pengaruhnya dari kita dengan mengembalikan guru-guru yang kurang produktif untuk dikembalikan di indonesia. Mereka hanya menghargai orang –orang yang mau bekerja dan mempunyai mental baja. Malaysia mulai mengibarkan bendaranya dengan melakukan eksploitasi minyaknya, walaupun sampai ke engagara kita.
Malaysia yang dulunya hany negara kecil sekarang menjelma menjadi negara yang sudah diperhitungakan di dunia. Banyak perusahaan besar yang mendunia yang mualai menguasai dunia perbangkan, dunia ekonomi, dunia olahraga, sampai dunia politik. Negara malysia tetap menjadi mempunyai mental yang
Jiak kita bandingkan dengan negara indonesia sekarang saat ini tentunya jauh. Banyak dari saudara kita yang bekerja di negeri jiran sana yang bekerja sebagai buruh dan pembantu rumah tangga.
Komentar
Posting Komentar