Berdasarkan filosofi ki hajar dewantara bahwa arah pendidikan
harus mengkiblat kepada kodrat alam dan kodrat zaman. Setelah mempelajari modul
1 kita memang harus diarahkan untuk memeperhatikan anak berdasarkan jaman dan
keinginannya. Selama ini kita dihadirkan bahwa pendidikan anak harus
berdasarkan keinginan orang tua atau keinginan trend yang ada di masyarakat. Jika
kita mengikuti arah itu yang ada adalah penurunan kualitas pendidikan dan
kurangnya berhasilnya tujuan pendidikan. Maka, Ki Hadjar menekankan arti
penting memperhatikan kodrat alam dalam diri anak semasa pendidikan. Artinya
Pendidikan itu sudah setua usia manusia ketika manusia mulai bertahan hidup dan
mempertahankan hidup dengan membangun peradabannya. Mendidik anak itu sama
dengan mendidik masyarakat karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik
anak berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik,
demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa.
Menurut
Ki Hadjar, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan
buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup
manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian,
pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring
perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan
lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar
atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu untuk terwujudnya tujuan pendidikan
tersebut diperlukan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada
tuhan YME. kebhinekaan global, bergotong royong, kratif, bernalar positif, dan
mandiri. Kita sebagai pendidik harus mengetahui posisi control guru yaitu
mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid semua
aspek tersebut harus dimiliki oleh seorang guru terutama calon guru penggerak.
Selama
ini hukuman merupakan bentuk pembelajaran disiplin bagi murid bagi seorang
guru, padahal hukuman mempunyai arti berbeda. Hukuman adalah sebuah cara untuk
mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku
Secara umum hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik maupun psikis untuk
kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan yang berpengaruh untuk karakter
peserta didik dan tidak bagus untuk psikologis anak. Disiplin Positif adalah
sebuah pendekatan yang dirancang untuk mengembangkan murid untuk menjadi
pribadi dan anggota dari komunitas yang bertanggung jawab, penuh hormat, dan
kritis. Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang
penting dengan cara yang sangat menghormati dan membesarkan hati, tidak hanya
bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru, dan
lainnya).
Disiplin
positif bertujuan untuk bekerja sama dengan siswa dan tidak menentang mereka.
Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada mengkritik
kelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement)
untuk mempromosikan perilaku yang baik. Hal ini melibatkan memberikan
siswa-siswi pedoman yang jelas untuk perilaku apa yang dapat diterima dan
kemudian mendukung mereka ketika mereka belajar untuk mematuhi pedoman ini.
Pendekatan ini secara aktif mempromosikan partisipasi anak dan penyelesaian
masalah dan di saat yang bersamaan juga mendorong orang dewasa, dalam hal ini
yaitu pendidik, untuk menjadi panutan positif bagi anak-anak muda dalam
perjalanan tumbuh kembang mereka.
Upaya
untuk membangun budaya positif disekolah guru harus bekerja sama dengan kepala
sekolah serta orang tua yaitu dengan sebagai guru harus memiliki peran kunci
dalam pengembangan disiplin positif dengan menciptakan ruang kelas yang
berpusat pada peserta didik, Melibatkan dan bekerjasama dengan orangtua dalam
penerapan disiplin positif. Kepala sekolah harus memastikan para guru dan staf
mendapatkan dukungan dalam menerapkan disiplin positif di sekolah serta
Mendukung dan mengawasi keterlibatan orangtua dalam menerapkan disiplin
positif. Dan orang tua menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman sehingga
dapat menerapkan disiplin positif yang konsisten dan berpartisipasi dalam
pertemuan sekolah dan memiliki hubungan baik dengan guru untuk mendukung
pendekatan disiplin positif
Oleh
karena itu diperlukan guru harus sebagai manager dalam menerapkan posisi control
disekolah. Budaya positif dikelas bisa dikembangkan dengan membuat kesepakatan
kelas.
Komentar
Posting Komentar